Salah Satu Kekurangan Sejarah Lisan Yaitu

Blibi

You need 2 min read

·

Post on Nov 17, 2024

41 visitor like this post

Share

Salah Satu Kekurangan Sejarah Lisan Yaitu: Subjektivitas dan Kerentanan terhadap Perubahan

Sejarah lisan, sebagai metode pengumpulan informasi sejarah melalui wawancara dan penuturan cerita dari saksi mata atau pelaku sejarah, memiliki peran penting dalam melengkapi narasi sejarah tertulis. Namun, seperti metode sejarah lainnya, sejarah lisan juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang paling signifikan adalah tingkat subjektivitas yang tinggi dan kerentanannya terhadap perubahan seiring waktu.

Pengaruh Memori dan Persepsi Pribadi

Salah satu kelemahan utama sejarah lisan terletak pada sifat memori manusia yang tidak sempurna. Ingatan seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

• Waktu: Semakin lama waktu berlalu sejak kejadian, semakin besar kemungkinan detail peristiwa menjadi kabur atau bahkan terlupakan. Proses mengingat itu sendiri melibatkan rekonstruksi, bukan sekadar pemutaran ulang peristiwa yang direkam secara sempurna.
• Emosi: Perasaan dan emosi yang terkait dengan suatu peristiwa dapat mempengaruhi bagaimana peristiwa tersebut diingat dan diceritakan. Trauma, kebanggaan, atau rasa malu dapat mewarnai narasi dan menyebabkan distorsi fakta.
• Interpretasi: Setiap individu menginterpretasikan peristiwa berdasarkan pengalaman, keyakinan, dan sudut pandangnya sendiri. Oleh karena itu, dua orang yang menyaksikan peristiwa yang sama mungkin memiliki versi cerita yang berbeda.
• Sugesti: Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dapat secara tidak sengaja mempengaruhi jawaban narasumber. Teknik wawancara yang buruk dapat memicu sugesti dan mengakibatkan distorsi informasi.

Perubahan Narasi Seiring Waktu

Seiring waktu, cerita yang disampaikan secara lisan dapat berubah dan berkembang. Hal ini dapat terjadi karena:

• Penambahan detail: Narasumber mungkin menambahkan detail baru atau mengubah detail yang ada seiring berjalannya waktu, baik disengaja maupun tidak.
• Penyederhanaan: Untuk memudahkan pemahaman, narasumber mungkin menyederhanakan atau menghilangkan detail yang dianggap kurang penting.
• Pengaruh budaya: Cerita yang dituturkan dapat dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai budaya masyarakat tempat narasumber hidup.
• Pengaruh sosial: Tekanan sosial dan politik dapat mempengaruhi apa yang dipilih narasumber untuk diceritakan dan bagaimana ia menceritakannya.

Meminimalkan Kekurangan Sejarah Lisan

Meskipun sejarah lisan memiliki kekurangan, kekurangan tersebut tidak berarti metode ini tidak berguna. Dengan menerapkan metode penelitian yang tepat, kita dapat meminimalisir dampak subjektivitas dan perubahan narasi. Beberapa cara untuk mengatasi kekurangan ini termasuk:

• Verifikasi silang: Membandingkan informasi dari beberapa narasumber untuk menemukan kesamaan dan perbedaan.
• Dokumentasi yang teliti: Merekam wawancara secara lengkap dan menyimpan transkripnya dengan hati-hati.
• Analisis kontekstual: Memahami konteks sosial, politik, dan budaya tempat peristiwa terjadi.
• Kepekaan pewawancara: Pewawancara yang terlatih dan sensitif dapat meminimalkan sugesti dan memandu narasumber dengan bijak.

Kesimpulannya, subjektivitas dan kerentanan terhadap perubahan merupakan salah satu kekurangan signifikan sejarah lisan. Namun, dengan pemahaman yang mendalam tentang keterbatasan ini dan penerapan metodologi yang cermat, sejarah lisan tetap menjadi sumber informasi berharga yang dapat memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu. Penggunaan sejarah lisan harus selalu diimbangi dengan kritik yang tajam dan analisis yang teliti untuk memastikan akurasi dan validitas informasi yang diperoleh.